Rutinitas
kampus yang padat dan aktivitas lalulintas yang ramai di kota makassar membuat
saya ingin berada di sebuah tempat yang damai dan tenang. Dering telpon
berbunyi, teryata dering telpon itu dari sepupuku, dia mengajakku pergi kepulau,
dengan senang hati aku mengiakan ajakannya.
Keesokan
harinya bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2014 saya bersama sepupuku
beranjak dari kos menuju pelabuhan untuk menyebrang ke pulau, sekitar setengah
jam kami berada di pelabuhan, datanglah, 3 orang teman sepupuku yang tidak aku kenal tapi aku tau kalau kami semua kulia di satu kampus, satu
fakultas tapi karna jurusan kami berbeda dan kebetulan stambuku lebih tua dari
mereka jadi aku tak mengenal mereka. Diantara mereka bertiga ada seorang yang merupakan
warga pulau barrang lompo, jadi kami tak perlu menyewa penginapan karna, kami
diberi tumpangan tempat tinggal
Kami
akan menuju pulau mengunakan perahu
dengan tarif Rp 10 000/orang, sekitar pukul 11.00 siang perahu yang kami
tumpang menigalkan dermaga kayu bangkoa, makassar menuju pulau barrang lompo, Jaraknya
pulau yang sangat dekat hanya membutuhkan sekitar 1 jam, kamipun tida di pulau
barrang lompo, ini pertama kalinya saya menginjakan kakiku di pulau ini. Kamipun
segera meningalkan pelabuhan dan menuju ke rumah untuk beristirahat.
Pulau ini
sangat padat penduduk, terlihat dari jarak
rumah yang sangat dekat, dan bisa dikatakan tidak ada lagi tanah yang
kosong, dalam perjalanan ke rumah saya hanya meliah sabuah tanah kosong di
sebelah mesjid yang merupakan lapangng sepak bola. Saat kami sampai di rumah dan beristirahat sejenak,
kami di ajak unuk makan siang, makan siangku kali ini istimimewa, karna kami di
hidangkan cumi-cumi, ikan bahar dan sayur.
Kami
berencana untuk mengelilingi pulau ini pada sorehari, tapi hujanpun turun dan
kami membatlan rencana kami untuk
menglilingi pulau. Kesokan harinya saya bangu dan bergegas menuju pantai,
setibahnya disana saya melihat banya perahu nelayan, pasir putih dan sampa yang
berada di pantai, aku ingin mengelilingi pulai ini dengan menyisiri pantai tapi
untuk berkrliling saya harus melewati tanggul, pesisir pantai dengan pasir
putih hanya tersisa sedikit itupun karna digunakan untuk menaruh perahu.
Matahari
yang semakin tinggi dan terasa semakin panas, akupun kembali kerumah. Dipulau
ini listerik mulai menyala dari jam 18.00-07.00 dan hanya yang mengunakan kartu
IM3 yang bisa berkomunikasi, meskipun aku tidak bisaa nonton dan smsan tapi aku
tetap nyaman berada di pulau ini karena
Penduduk pulai ini sangat ramah terhadap para tamu yang ingin
berkunjung di pulau ini.
Cuaca yang
cerah di sore hari, aku pamit pada pemilik rumah untuk berkeliling, setelah
selesai berkeliling aku menuju pelabuhan disana terdapat banyak orang, ada
anak-anak yang sedang berenang, ada yang memancing dan ada yang hanya ingin
menikmati suasana pelabuhan, akupun sangat
menikmati suasana dipelabuhan.
Keesokon
harinya aku bangun dan bersiap untuk pulang ke makassar. Kapal yang menuju ke makassar berangkat dari pelabuhan
pukul 07.00, kami harus bergegas ke pelabuhan karna kalou sampe kami ketingalan
kapal, kami harus pulang keesokan harinya karena, tidak ada kapal yang ke
makassar setelah jam 07.00. alhamdulillah sekitar pukul 08.00 kami tiba di
makassar.