Minggu, 09 Maret 2014

PULAU BARRANG LOMPO


Rutinitas kampus yang padat dan aktivitas lalulintas yang ramai di kota makassar membuat saya ingin berada di sebuah tempat yang damai dan tenang. Dering telpon berbunyi, teryata dering telpon itu dari sepupuku, dia mengajakku pergi kepulau, dengan senang hati aku mengiakan ajakannya.
Keesokan harinya bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2014 saya bersama sepupuku beranjak dari kos menuju pelabuhan untuk menyebrang ke pulau, sekitar setengah jam kami berada di pelabuhan, datanglah, 3 orang teman sepupuku  yang tidak aku kenal tapi aku tau kalau  kami semua kulia di satu kampus, satu fakultas tapi karna jurusan kami berbeda dan kebetulan stambuku lebih tua dari mereka jadi aku tak mengenal mereka. Diantara mereka bertiga ada seorang yang merupakan warga pulau barrang lompo, jadi kami tak perlu menyewa penginapan karna, kami diberi tumpangan tempat tinggal

 
Kami  akan menuju pulau mengunakan perahu dengan tarif Rp 10 000/orang, sekitar pukul 11.00 siang perahu yang kami tumpang menigalkan dermaga kayu bangkoa, makassar menuju pulau barrang lompo, Jaraknya pulau yang sangat dekat hanya membutuhkan sekitar 1 jam, kamipun tida di pulau barrang lompo, ini pertama kalinya saya menginjakan kakiku di pulau ini. Kamipun segera meningalkan pelabuhan dan menuju ke rumah untuk beristirahat.

 
 
Pulau ini sangat padat penduduk, terlihat dari jarak  rumah yang sangat dekat, dan bisa dikatakan tidak ada lagi tanah yang kosong, dalam perjalanan ke rumah saya hanya meliah sabuah tanah kosong di sebelah mesjid yang merupakan lapangng sepak bola. Saat  kami sampai di rumah dan beristirahat sejenak, kami di ajak unuk makan siang, makan siangku kali ini istimimewa, karna kami di hidangkan cumi-cumi, ikan bahar dan sayur.

 

Kami berencana untuk mengelilingi pulau ini pada sorehari, tapi hujanpun turun dan kami membatlan rencana  kami untuk menglilingi pulau. Kesokan harinya saya bangu dan bergegas menuju pantai, setibahnya disana saya melihat banya perahu nelayan, pasir putih dan sampa yang berada di pantai, aku ingin mengelilingi pulai ini dengan menyisiri pantai tapi untuk berkrliling saya harus melewati tanggul, pesisir pantai dengan pasir putih hanya tersisa sedikit itupun karna digunakan untuk menaruh perahu.
Matahari yang semakin tinggi dan terasa semakin panas, akupun kembali kerumah. Dipulau ini listerik mulai menyala dari jam 18.00-07.00 dan hanya yang mengunakan kartu IM3 yang bisa berkomunikasi, meskipun aku tidak bisaa nonton dan smsan tapi aku tetap nyaman berada di pulau ini karena  Penduduk pulai ini sangat ramah terhadap para tamu yang ingin berkunjung  di pulau ini.
Cuaca yang cerah di sore hari, aku pamit pada pemilik rumah untuk berkeliling, setelah selesai berkeliling aku menuju pelabuhan disana terdapat banyak orang, ada anak-anak yang sedang berenang, ada yang memancing dan ada yang hanya ingin menikmati suasana  pelabuhan, akupun sangat menikmati suasana dipelabuhan.


 
Keesokon harinya aku bangun dan bersiap untuk pulang ke makassar. Kapal yang  menuju ke makassar berangkat dari pelabuhan pukul 07.00, kami harus bergegas ke pelabuhan karna kalou sampe kami ketingalan kapal, kami harus pulang keesokan harinya karena, tidak ada kapal yang ke makassar setelah jam 07.00. alhamdulillah sekitar pukul 08.00 kami tiba di makassar.