Senin, 12 Januari 2015

Atlit Panjat Tebing







Sebuah cerita yang mungkin banya orang di luar sana belum mengetahuinya. Cerita tentang atlit panjat tebing yang di bina dengan latihan yang rutin , fasilitas yang memadahi dan asupan gizi yang tepat, semua yang di berikan pelatih untuk sang atlit merupakan pemberian dengan keiklasan

Senyumanmu yang indah meliputi keindahan pelatih yang melatih dengan keiklasan dan keceriaanmu mewakili keceriaan sang atlit yang di latih oleh pelatih yang memberi dengan keiklasan. Hari ini adalah latihan terakhir untuk mengikuti lomba panjat tebing tingkat nasional, selesai latihan sang atlit menghampiri sang pelatih untuk berbincang-bincang, di selah-selah perbincangan sang pelatih bertanya kepada sang atlit “JIKA AKU MEMBERIMU SEBALOK EMAS KEPADAMU, APAKAH KAMU AKAN MEMBERIKAN SEBALAK EMAS ATAU LEBIH KEPADAKU” mendengar pertanyaan sang pelatih yang sarat akan makna, sang atlit hanya terdiam tanpa menjawabnya. Melihat sang atlit yang terdiam sang pelatih kembali berbicara aku pernah membinamu dengan latihan yang rutin , fasilitas yang memadahi dan asupan gizi yang tepat, aku tak pernah mengharapkan kau memberikan aku latihan, fasilitas dan gizi seperti yang aku berikan padamu, aku hanya mengharapkan apa yang telah aku berikan padamu dan kau akan memberikan gelar juarah kepadau.

Senyuman dan keceriaan kini kembali terpancar di wajah sang atlit, kini sang atlit bisa mengambil sebuah kesimpulan dari pembicaraan sang pelatih, sang pelatih telah mengajarkan hal yang penting pada sang atlit bahwa “KITA TAK HARUS MEMBERIKAN APA YANG DI BERIKAN ORANG LAIN KEPADA KITA, TAPI BERIKAN APA YANG DIHARAPKAN ORANG LAIN KEPADA KITA”