Minggu, 30 Juni 2013

ISTANA SANG RATU


SEBUAH DAERAH PESISIR YANG MERUPAKAN DESA DENGAN PENDUDUK TERPADAT DI KAWASAN ADONARA TIMUR DISANA  TERDAPAT  SEBUAH BANGUNAN TUA NAN INDAH. BANGUNAN ITU MERUPAKAN TEMPAT BERTEDUH SANG RATU  YANG KAMI CINTAI. BANGUNAN  ITU PANTAS DIKATAKAN SEBAGAI SEBUAH ISTANAH KARNA TEMPAT TINGAL YANG COCOK BAGI SEORANG RATU ADALAH ISTANA. BAGIKU ISTANA BUKANLAH SEBUAH BAGUNAN YANG MEGAH, MELAINKAN SEBUAH TEMPAT YANG DIHUNI OLEH ORANG ORANG KERAJAAN

SANG RATU MEMILIKI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DAN DARI ANAK–ANAKNYA MEREKA MEMILIKI GENERASI-GENERASI  PENERUS. NAMUN TAK SATUPUN DARI ANAK DAN GENERASINYA YANG TINGAL BERSAMANYA. ADA YANG TIGAL DI DEKAT KAWASAN ISTANA DAN ADA PULA YANG TINGAL JAUH DARI KAWASAN ISTANA. SANG RATU HANYA BISA MELEPAS KERINDUANNYA SEJENAK DENGAN MELIHAT LAUTAN YANG MENJADI PENGHALANG  ANTARA ISTANA DAN ANAK-ANAKNYA YANG  TINGAL JAUH DARI  KAWASAN ISTANA. MESKI HAL INI SULIT DILAKUKAN OLEH ORANG LAIN NAMUN SANG RATU  MAMPU MELAKUKANYA. SEBAP SANG RATU  TINGAL DI ISTANANYA ,DALAM KESENDIRIAN.

SUASANA YANG INDAH AKAN TERJADI DAN AKAN SULIT DILUPAKAN KETIKA HARI-HARI BESAR ISLAM  TIBA, MAKA PARA ANAK-ANAK RATU DAN GENERASI GENERASINYA HADIR BERKUMPUL DI ISTANA SEBAGAI SEBUAH BENTUK UCAPAN RASA RINDU MEREKA  PADA RATU. SEKETIKA ISTANA DAN ISINYA MULAI BERUBAH TERUTAMA SANG RATU KARNA DIA MAMPU MELETAKAN RASA KESEPIANYA PADA SUATU TEMPAT YANG AMAN AGAR DIA MAMPU MENGAMBILNYA KEMBALI KETIKA  ANAK-ANAK DAN GENERASINYA  KEMBALI MENINGALKAN ISTANA 

 PINTU ISTANA YANG SEBELUMYA SELALU DIBUKA PADA PAGI HARI DAN DITUTUP PADA MALAM HARI, KINI PINTU ISTANA TELAH TERTUTUP  RAPAT MENANTI ANAK DAN GENERASI SANG RATU UNTUK MEMBUKANYA.KINA. KINI SANG RATU TELAH TIADA DAN HARI—HARI BESAR ISLAM AKAN SELALU ADA. APAKAH ANAK-ANAK DAN GENERASINYA MASI TETAP BERADA DI ISTANA  PADA MOMEN TAHUAN ITU???

Sabtu, 29 Juni 2013

DANAU KELIMUTU


 
 Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu.

 
Puncak Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.
Secara adminitratif, Puncak Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.





 
Akses ke Kawasan Puncak Danau Kelimutu yaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 m DPL.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.


Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
Jenis hutan di Puncak Danau Kelimutu :
  • Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter.
  • Hutan Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter
  • Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1.200 meter
  • Hutan Montane 1,200 – 1.500 meter
  • Hutan Ericaceous > 1.500 meter
       Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.).