SEBUAH
DAERAH PESISIR YANG MERUPAKAN DESA DENGAN PENDUDUK TERPADAT DI KAWASAN ADONARA
TIMUR DISANA TERDAPAT SEBUAH BANGUNAN TUA NAN INDAH. BANGUNAN ITU
MERUPAKAN TEMPAT BERTEDUH SANG RATU YANG KAMI CINTAI. BANGUNAN ITU
PANTAS DIKATAKAN SEBAGAI SEBUAH ISTANAH KARNA TEMPAT TINGAL YANG COCOK BAGI
SEORANG RATU ADALAH ISTANA. BAGIKU ISTANA BUKANLAH SEBUAH BAGUNAN YANG MEGAH,
MELAINKAN SEBUAH TEMPAT YANG DIHUNI OLEH ORANG ORANG KERAJAAN
SANG RATU
MEMILIKI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DAN DARI ANAK–ANAKNYA MEREKA MEMILIKI
GENERASI-GENERASI PENERUS. NAMUN TAK SATUPUN DARI ANAK DAN GENERASINYA
YANG TINGAL BERSAMANYA. ADA YANG TIGAL DI DEKAT KAWASAN ISTANA DAN ADA PULA
YANG TINGAL JAUH DARI KAWASAN ISTANA. SANG RATU HANYA BISA MELEPAS KERINDUANNYA
SEJENAK DENGAN MELIHAT LAUTAN YANG MENJADI PENGHALANG ANTARA ISTANA DAN
ANAK-ANAKNYA YANG TINGAL JAUH DARI KAWASAN ISTANA. MESKI HAL INI
SULIT DILAKUKAN OLEH ORANG LAIN NAMUN SANG RATU MAMPU MELAKUKANYA. SEBAP
SANG RATU TINGAL DI ISTANANYA ,DALAM KESENDIRIAN.
SUASANA
YANG INDAH AKAN TERJADI DAN AKAN SULIT DILUPAKAN KETIKA HARI-HARI BESAR
ISLAM TIBA, MAKA PARA ANAK-ANAK RATU DAN GENERASI GENERASINYA HADIR
BERKUMPUL DI ISTANA SEBAGAI SEBUAH BENTUK UCAPAN RASA RINDU MEREKA PADA
RATU. SEKETIKA ISTANA DAN ISINYA MULAI BERUBAH TERUTAMA SANG RATU KARNA DIA
MAMPU MELETAKAN RASA KESEPIANYA PADA SUATU TEMPAT YANG AMAN AGAR DIA MAMPU
MENGAMBILNYA KEMBALI KETIKA ANAK-ANAK DAN GENERASINYA KEMBALI
MENINGALKAN ISTANA
PINTU
ISTANA YANG SEBELUMYA SELALU DIBUKA PADA PAGI HARI DAN DITUTUP PADA MALAM HARI,
KINI PINTU ISTANA TELAH TERTUTUP RAPAT
MENANTI ANAK DAN GENERASI SANG RATU UNTUK MEMBUKANYA.KINA. KINI SANG RATU TELAH
TIADA DAN HARI—HARI BESAR ISLAM AKAN SELALU ADA. APAKAH ANAK-ANAK DAN
GENERASINYA MASI TETAP BERADA DI ISTANA PADA MOMEN TAHUAN ITU???
Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di
puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi
NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu,
Kabupaten Ende. Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu.
Puncak Danau Kelimutu mempunyai tiga
kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu
berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat
menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua
menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi
biru langit.
Secara adminitratif, Puncak Danau
Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru
dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende,
Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Akses ke Kawasan Puncak Danau
Kelimutu yaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan
pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40
menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa
mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar
3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5
km.
Danau ini dikenal dengan nama Danau
Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan
putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan
perjalanan waktu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 m DPL.
Kelimutu merupakan gabungan kata
dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut
kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi
atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam danau.
Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya
jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu
Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal
dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna
putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua
yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar
1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar
danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal
dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50
sampai 150 meter.
Awal mulanya daerah ini diketemukan
oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal
luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu
wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi
masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi
juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan
menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
Jenis hutan di Puncak Danau Kelimutu :
Hutan Dipterokarp Bukit adalah
kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter.
Hutan Dipterokarp Bukit 300 –
750 meter
Hutan Dipterokarp Atas
ketinggian 750 – 1.200 meter
Hutan Montane 1,200 – 1.500
meter
Hutan Ericaceous > 1.500
meter
Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar
danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina
equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar
danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan
(Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.).