Minggu, 24 April 2016

BATIK WAIR



Flores identik dengan tujuan wisata yang sangat berlimpah, mulai dari wisata bawah laut, hingga wisata pendakian ke puncak gunung. Ketika Anda berkunjung ke Flores, lalu mencari destinasi wisata saya yakin Anda akan sangat sulit menemukan informasi tentang daerah Batik Wair. Maklum saja, Batik Wair belum di buka sebagai objek wisata resmi. Informasi menganai keindahan Batik Wair hanya tersebar dari mulut ke mulut oleh orang-orang yang tinggal di sekitar daerah ini.



Nama Batik Wair sendiri berasal dari dua kata, yaitu kata Wair yang dalam bahasa setempat berarti air, sedangkan kata batik masih rancu. Tapi menurut kepala desa yang saya temui, batik itu merupakan penggambaran bentuk batuan disekitar mata air yang membentuk pola seperti batik.
Semua orang tentu tidak asing lagi dengan Grand Canyon di Amerika Serikat. Grand Canyon identik dengan ngarai terjal dengan dinding beralur, merupakan sebuah pahatan alam dari aliran Sungai Colorado. Indonesia, yang tentunya memiliki banyak sungai, ternyata juga memiliki tebing-tebing terjal dengan dinding beralur, mirip dengan Grand Canyon. Salah satunya dapat kita jumpai di Pulau Flores, yaitu di Batik Wair.
 Secara adminisitratif, Batik Wair terletak di Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Akses termudah ke daerah Batik Wair adalah dari kota Maumere. Tidak ada akses kendaraan umum ke daerah ini, Anda dapat mencapai daerah Batik Wair dengan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Dari kota Maumere, Anda perlu mengambil jalur menuju arah Ende. Saat ada pertigaan menuju kecamatan Lela, ikuti arah menuju Kecamatan Lela. Setelah melewati Rumah Sakit Lela, ada jalan kecil belok kiri untuk menuju ke daerah tersebut. Saya sarankan anda bertanya ke penduduk sekitar apabila telah mencapai Rumah Sakit Lela agar anda tidak tersesat. Dari Rumah Sakit Lela, perjalanan sekitar 15-20 menit untuk mencapai Kampung Batik Wair.