Sabtu, 08 Juni 2013

KUAWALI DARI PUNCAK GUNUNG BAWAKARAENG

-->

Di akhir bulan  Mei 2013,  berawal dari  ajakan seorang pembina siswa pencinta alam (SISPALA) yang juga menjadi rekan angota di organisasi daerah (ORGANDA) kerukunan pelajar mahasiswa islam, Flores Timur – Makassar (KEPMI FLOTIM - MAKASSAR) untuk melakukan pendakian di gunung bawakaraeng. Kegiatan pendakian ini adalah kegiatan siswa pencinta alam SMA Negeri 8Makassar (SISPALA SAMPAN) MAKASSAR.
Satu minggu sebelum pendakian pertamaku  aku  mempersipkan diri dengan meminjam beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pendakian dan melakukan olah tubuh dengan berlarih dan gerakan olah tubuh lainnya. Pada tangal 27 Mei 2013 kami berkumpul di rumah ketua umum SAMPAN untuk memulai perjalanan ke desa lembanna yang merupakan titik awal pendakian gunung bawakaraeng.
Kegiatan ini di ikuti oleh sembilan (9) orang, tujuh (7) orang laki-laki dan dua (2) orang perempuan. Diantara 9 orang yang mengikuti kegiatan ini yaitu dua (2) orang  sebagai  partisipan yaitu saya (Mahasiswa smester VIII di salahsatu perguturuan tinggi swasta di kota Makassar) dan Haidir (Mahasiswa semester II di salahsatu perguruan tinggi negeri di  kota Makassar), enam (6) angota SAMPAN  yang ikut yaitu Andika sebagai ketua, Basri, Edo Dian (mungin namanya seperti wanita ,tapi dia adalah seorang laki-laki), Lette, Endi (itu nama-nama mereka yang sering aku sapa) dan seorang pembina SAMPAN Ramadan yusuf mahasiswa smester VI di salahsatu perguruan tinggi swasta di kota Makassar) dari  9 orang yang mengikuti pendakian menuju puncak bawakaraeng hanya Ramadhan yang pernah mencapai puncak dan ini adalah kali ke empat (4) dia menginjakan kakinya di puncak bawakaraeng.
Kami menggunakan 5 buah kendaran roda, dua untuk menuju ke desa lembanna. Sekitar pukul 14:00 wita kami mulai meningalkan kota Makassar menuju desa lambanna yang berada di   wilayah kabupaten Gowa. Kami menghabiskan waktu 150 menit untuk sampe di desa lembana. Kami beristirahat di rumah Tata Rasid. Rencana awal kami, ketika sampai di desa lembana, langsung melanjutkan pendakian, karna kondisi cuaca yang kurang bersahabat kami memutuskan untuk menginap di rumah Tata untuk memulai perjalanan pada esok hari. Udara lambanna yang sangat dingin, terasa hangat dikala kami disuguhkan kopi dan dan bercerita dengan Tata Rasid dan para angota TNI yang mengikuti EKSPEDISI NKRI 2013  di gunung bawakaraeng. Kami mendapat gambaran dari anggota EKSPEDISI NKRI 2013 bahwa ada sedikit perubahan jalur pendakian dan pembuatan trangulasi di setiap pos.
28 Mei 2013 saat adzan subuh dikumandangkan kami bangun dan menuju ke mesjid untuk melakukan sholat secara berjamaah setelah selesai kami mempersiapkan sarapan dan perlengkapan untuk melakukan pendakian. Sekitar pukul 07:00 wita kami mulai meninggalkan desa lambanna untuk menuju ke pos 1 dengan ELEVASI 718 m DPL dan kami ditemani 2 ekor anjing yang berwarna hitam dan putih. Anjing yang berwarna hitam milik Tata Rasid  bernama bolong (pasti yang pernah ke lambanna dan melakukan perjalanan ke PUNCAK atau ke RAMMA pasti sudah kenal sama anjing ini karna anjing ini sering menemani pendaki melakukan pendakian) dan anjing yang warna putih (aku tidak terlalu tau tentang  informasi anjing putih)  perjalanan kami lanjutkan ke pos 2 dengan ELEVASI 703 m DPL, berlanjut ke pos 3 denagn ELEVASI 1835 m DPL, berlanjut ke pos 4 denagn ELEVASI 1940 m DPL dan kami tiba di pos 5 dengan ELEVASI 2165 m DPL  sekitar pukul 11:00 wita kami bersepakat untuk melakukan camp di pos 5 untuk makan dan memulihkan tenaga, dan  alasan kami kamp di pos 5 karna memiliki sumber air..
29 Meil 2013 seperti biasa kami mulai menyiapkan sarapan dan mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan kami dengan target pos 8. Dalam perjalanan dari pos 5 menuju pos 6 cukup mengeringkan tenggorokanku, dari pos 6 menuju pos 7, aku mendapat kesulitan karna medan yang cukup sulit dilakukan bagi pemula seperti saya. Dalam perjuanganku untuk menaklukan medan menuju  pas 7 aku harus mengakui medan ini cukup sulit, terbukti aku tiba di pos 7 dengan keadaan sepatu laras yang aku gunakan terpisah antara telapak dan bagian atas. Disekitas pos 7 aku menemukan tali dan aku gunakan untuk mengikat sepatuku, agar bisa digunakan dalam  perjalanan ke pos 8. Ditengah perjalanan ikatan sepatuku tampak menghambat perjalananku dan aku memutuskan untuk membuka sepatuku dan hanya mengunakan kaos kaki menuju pos 8, keadaan medan pos 8 yang licin akibat hujan dan medan turunan membuat aku harus ekstra hat-hati untuk menjapai pos 8 dan akhirnya akupun berhasil tiba di pos 8. Karna pos 8 memiliki sumber air maka kami bersepakat untuk camp di pos 8 dan melanjutkan perjalanan ke puncak pada esok hari
30 Mei 2013 seperti biasa kami mulai menyiapkan sarapan namun tanpa berkemas, kami melanjutkan perjalanan ke puncak tanpa membawa semua perlengkapan, hanya sedikit perlengkapan yang dibawa ke puncak dan perlengkapan yang lain kami tingalkan di pos 8. Sebelum meningalkan pos 8 menuju pos 9 aku kembali mencoba mengikat sepatuku dengan tali, walaupun sekarang aku merasa kurang nyaman dengan sepatu yang aku gunakan tanpa aku harus berusaha untuk sampe ke pos 9 dengan ELEVASI 2628 m DPL setelah sampai di pos 9 kami mulai melanjutkan perjalanan menuju pos 10 dengan ELEVASI 2812 m DPL.
Pos 10 merupakan pos terakhir  dalam jalur pendakian puncak bawakaraeng. sesampainya di pos 10 tanpa membuang  waktu perjalanan langsung dilanjutkan menuju puncak, aku terus melangakah menuju puncak yang menjadi bayaran dari semua kelelahan yang aku alami dalam perjalanan namun kembali sepatuku bermasalah  aku melepaskan sepatuku dan berjalan tanpa alas kaki menuju puncak tertinggi GUNUNG BAWAKARAENG. Saat aku tiba di puncak hal yang paling pertama aku lakukan adalah melakukan sujud syukur kepada ALLAH SWT karna atas ijinNya “AKU BISA MELIHAT KEINDAHAN TUHAN YANG JARANG ORANG LIHAT”  kamipun meluapkan rasa gembira kami dengan mengabadikan gambar-gambar kami di atas puncak dengan kamera. Sekitar 60 menit kami berada di puncak, kami mulai turun menuju ke pos 10, aku kembali melangkah tanpa alas kaki menuju pos 10. Kami membawa sedikan makanan ringan yang telah kami persiapkan dari pos 8, diselah-selah aku menikmati makanan yang kami makan di pos 10 saya kembali mengikat sepatuku. Kembali kami mempersiapkan untuk kembali ke pos 8. Setelah kami tiba di pos 8 kami mulai mempersiapkan perlengkapan untuk meninggalkan pos 8 menuju lambanna.saat kami mulai bersiap untuk berangkat, bolong menggonggong dengan keras yang menandakan ada pendaki yang datang,kami Saling berkenalan dengan merekan yang berjumlah 6 orang mereka K P A dari tanah toraja. Kami mulai melanjutkan perjalanan dari pos 8 menuju pos 7, menuju pos 6. disaat kami memasuki pos 6 keadaan langit sudah mulai gelap jam sudah menunjukan pukul 17:30 wita. Dalam perjalanan menuju pos 5 di tengah perjalanan kami mendapatkan kondisi darurat dimana salah satu dari kami tidak disa melanjutkan perjalanan karna sakit,kamipun agak sedikit panik. Ramadhan mengambil keputusan  menyuruh 2 orang turun ke pos 5 untuk mendirikan kamp karna kondisinya sangat lemah kamipun membangun kamp di pos 6, tapi kami kesulitan karna pos 6 tidak memiliki air. Ramadan turun ke pos 5 mengambil air dan kamipun menyiapkan makan malaam tanpa ke 2 teman kami yang berada di pos 5,yang turun tanpa membawa makanan, tetapi ada pendaki di pos 5 yang camp di pos 5 yang membantu mereka.
31 Mei 2013 keadaan teman kami yang sakit telah sembuh, kami mempersiapkan barang dan turun ke pos 5, di pos 5 teman kamipun sudah mempersiapkan untuk kembali karna kami belum sarapan. Kami makan di pos 5, setelah selesai makan kami mulai berkemas untuk kembali ke lembana jam 12:00. Kami mulai meninggalkan pos 5, sepatuku sudah tidak bisa digunakan lagi dan aku harus berusahan menuju ke lambanna tanpa alas kaki. Dalam perjalanan menuju pos 4 cuaca mulai berubah dari mendung menjadi hujan dan hal ini mempersulit aku  turun tanpa alas kaki, dengan semangat yang kuat kami sampai di lambanna pakul 14:00 wita. Kamipun beristirahat dirumah tata rasid untuk membersihkan tubuh dari lumpur dan menganti baju yang basah dalam perjalanan pulang menuju  lambanna
Setelah beristirahat 60 menit kamipun pamit meningalkan desa lembanna menuju ke makassar .kami pulang dalam keadaan hujan, kami bersepakat sebelum kembali ke tempat tingal masing masing di makassar semuanya kembali berkumpul di rumah andika.kami tiba di rumah andika  setelah azan magrib.karna kamupun pulang dengan cuaca yang sedang dingin kamipun melepas lelah dengan bercerita tentang suka,duka dalam perjalanan kami dan suasana lebih terasa hangat  saat meneguk secangkir kopi dan kamipun pamit untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.

anda bisa melihat Vidie kami disini https://www.youtube.com/watch?v=07fGg0BdSZY 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar