Di
akhir bulan Mei 2013, berawal dari
ajakan seorang pembina siswa pencinta alam (SISPALA) yang juga menjadi
rekan angota di organisasi daerah (ORGANDA) kerukunan pelajar mahasiswa islam,
Flores Timur – Makassar (KEPMI FLOTIM - MAKASSAR) untuk melakukan pendakian di
gunung bawakaraeng. Kegiatan pendakian ini adalah kegiatan siswa pencinta alam
SMA Negeri 8Makassar (SISPALA SAMPAN) MAKASSAR.
Satu minggu sebelum pendakian
pertamaku aku mempersipkan diri dengan meminjam beberapa
peralatan yang dibutuhkan dalam pendakian dan melakukan olah tubuh dengan
berlarih dan gerakan olah tubuh lainnya. Pada tangal 27 Mei 2013 kami berkumpul
di rumah ketua umum SAMPAN untuk memulai perjalanan ke desa lembanna yang merupakan
titik awal pendakian gunung bawakaraeng.
Kegiatan ini di ikuti oleh sembilan (9)
orang, tujuh (7) orang laki-laki dan dua (2) orang perempuan. Diantara 9 orang
yang mengikuti kegiatan ini yaitu dua (2) orang
sebagai partisipan yaitu saya (Mahasiswa
smester VIII di salahsatu perguturuan tinggi swasta di kota Makassar) dan
Haidir (Mahasiswa semester II di salahsatu perguruan tinggi negeri di kota Makassar), enam (6) angota SAMPAN yang ikut yaitu Andika sebagai ketua, Basri,
Edo Dian (mungin namanya seperti wanita ,tapi dia adalah seorang laki-laki), Lette,
Endi (itu nama-nama mereka yang sering aku sapa) dan seorang pembina SAMPAN
Ramadan yusuf mahasiswa smester VI di salahsatu perguruan tinggi swasta di kota
Makassar) dari 9 orang yang mengikuti
pendakian menuju puncak bawakaraeng hanya Ramadhan yang pernah mencapai puncak
dan ini adalah kali ke empat (4) dia menginjakan kakinya di puncak bawakaraeng.
Kami menggunakan 5 buah kendaran roda,
dua untuk menuju ke desa lembanna. Sekitar pukul 14:00 wita kami mulai
meningalkan kota Makassar menuju desa lambanna yang berada di wilayah kabupaten Gowa. Kami menghabiskan
waktu 150 menit untuk sampe di desa lembana. Kami beristirahat di rumah Tata
Rasid. Rencana awal kami, ketika sampai di desa lembana, langsung melanjutkan
pendakian, karna kondisi cuaca yang kurang bersahabat kami memutuskan untuk
menginap di rumah Tata untuk memulai perjalanan pada esok hari. Udara lambanna
yang sangat dingin, terasa hangat dikala kami disuguhkan kopi dan dan bercerita
dengan Tata Rasid dan para angota TNI yang mengikuti EKSPEDISI NKRI 2013 di gunung bawakaraeng. Kami mendapat gambaran
dari anggota EKSPEDISI NKRI 2013 bahwa ada sedikit perubahan jalur pendakian
dan pembuatan trangulasi di setiap pos.
28 Mei 2013 saat adzan subuh
dikumandangkan kami bangun dan menuju ke mesjid untuk melakukan sholat secara
berjamaah setelah selesai kami mempersiapkan sarapan dan perlengkapan untuk
melakukan pendakian. Sekitar pukul 07:00 wita kami mulai meninggalkan desa
lambanna untuk menuju ke pos 1 dengan ELEVASI 718 m DPL dan kami ditemani 2
ekor anjing yang berwarna hitam dan putih. Anjing yang berwarna hitam milik
Tata Rasid bernama bolong (pasti yang
pernah ke lambanna dan melakukan perjalanan ke PUNCAK atau ke RAMMA pasti sudah
kenal sama anjing ini karna anjing ini sering menemani pendaki melakukan
pendakian) dan anjing yang warna putih (aku tidak terlalu tau tentang informasi anjing putih) perjalanan kami lanjutkan ke pos 2 dengan
ELEVASI 703 m DPL, berlanjut ke pos 3 denagn ELEVASI 1835 m DPL, berlanjut ke
pos 4 denagn ELEVASI 1940 m DPL dan kami tiba di pos 5 dengan ELEVASI 2165 m
DPL sekitar pukul 11:00 wita kami bersepakat
untuk melakukan camp di pos 5 untuk makan dan memulihkan tenaga, dan alasan kami kamp di pos 5 karna memiliki
sumber air..
29 Meil 2013 seperti biasa kami mulai
menyiapkan sarapan dan mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan kami dengan
target pos 8. Dalam perjalanan dari pos 5 menuju pos 6 cukup mengeringkan tenggorokanku,
dari pos 6 menuju pos 7, aku mendapat kesulitan karna medan yang cukup sulit
dilakukan bagi pemula seperti saya. Dalam perjuanganku untuk menaklukan medan
menuju pas 7 aku harus mengakui medan
ini cukup sulit, terbukti aku tiba di pos 7 dengan keadaan sepatu laras yang
aku gunakan terpisah antara telapak dan bagian atas. Disekitas pos 7 aku
menemukan tali dan aku gunakan untuk mengikat sepatuku, agar bisa digunakan
dalam perjalanan ke pos 8. Ditengah
perjalanan ikatan sepatuku tampak menghambat perjalananku dan aku memutuskan
untuk membuka sepatuku dan hanya mengunakan kaos kaki menuju pos 8, keadaan
medan pos 8 yang licin akibat hujan dan medan turunan membuat aku harus ekstra
hat-hati untuk menjapai pos 8 dan akhirnya akupun berhasil tiba di pos 8. Karna
pos 8 memiliki sumber air maka kami bersepakat untuk camp di pos 8 dan
melanjutkan perjalanan ke puncak pada esok hari
30 Mei 2013 seperti biasa kami mulai
menyiapkan sarapan namun tanpa berkemas, kami melanjutkan perjalanan ke puncak
tanpa membawa semua perlengkapan, hanya sedikit perlengkapan yang dibawa ke
puncak dan perlengkapan yang lain kami tingalkan di pos 8. Sebelum meningalkan
pos 8 menuju pos 9 aku kembali mencoba mengikat sepatuku dengan tali, walaupun
sekarang aku merasa kurang nyaman dengan sepatu yang aku gunakan tanpa aku
harus berusaha untuk sampe ke pos 9 dengan ELEVASI 2628 m DPL setelah sampai di
pos 9 kami mulai melanjutkan perjalanan menuju pos 10 dengan ELEVASI 2812 m
DPL.
Pos 10 merupakan pos terakhir dalam jalur pendakian puncak bawakaraeng.
sesampainya di pos 10 tanpa membuang
waktu perjalanan langsung dilanjutkan menuju puncak, aku terus
melangakah menuju puncak yang menjadi bayaran dari semua kelelahan yang aku
alami dalam perjalanan namun kembali sepatuku bermasalah aku melepaskan sepatuku dan berjalan tanpa
alas kaki menuju puncak tertinggi GUNUNG BAWAKARAENG. Saat aku tiba di puncak
hal yang paling pertama aku lakukan adalah melakukan sujud syukur kepada ALLAH
SWT karna atas ijinNya “AKU BISA MELIHAT KEINDAHAN TUHAN YANG JARANG ORANG
LIHAT” kamipun meluapkan rasa gembira
kami dengan mengabadikan gambar-gambar kami di atas puncak dengan kamera.
Sekitar 60 menit kami berada di puncak, kami mulai turun menuju ke pos 10, aku
kembali melangkah tanpa alas kaki menuju pos 10. Kami membawa sedikan makanan
ringan yang telah kami persiapkan dari pos 8, diselah-selah aku menikmati
makanan yang kami makan di pos 10 saya kembali mengikat sepatuku. Kembali kami
mempersiapkan untuk kembali ke pos 8. Setelah kami tiba di pos 8 kami mulai
mempersiapkan perlengkapan untuk meninggalkan pos 8 menuju lambanna.saat kami
mulai bersiap untuk berangkat, bolong menggonggong dengan keras yang menandakan
ada pendaki yang datang,kami Saling berkenalan dengan merekan yang berjumlah 6
orang mereka K P A dari tanah toraja. Kami mulai melanjutkan perjalanan dari
pos 8 menuju pos 7, menuju pos 6. disaat kami memasuki pos 6 keadaan langit
sudah mulai gelap jam sudah menunjukan pukul 17:30 wita. Dalam perjalanan
menuju pos 5 di tengah perjalanan kami mendapatkan kondisi darurat dimana salah
satu dari kami tidak disa melanjutkan perjalanan karna sakit,kamipun agak
sedikit panik. Ramadhan mengambil keputusan
menyuruh 2 orang turun ke pos 5 untuk mendirikan kamp karna kondisinya
sangat lemah kamipun membangun kamp di pos 6, tapi kami kesulitan karna pos 6
tidak memiliki air. Ramadan turun ke pos 5 mengambil air dan kamipun menyiapkan
makan malaam tanpa ke 2 teman kami yang berada di pos 5,yang turun tanpa
membawa makanan, tetapi ada pendaki di pos 5 yang camp di pos 5 yang membantu
mereka.
31 Mei 2013 keadaan teman kami yang
sakit telah sembuh, kami mempersiapkan barang dan turun ke pos 5, di pos 5 teman
kamipun sudah mempersiapkan untuk kembali karna kami belum sarapan. Kami makan
di pos 5, setelah selesai makan kami mulai berkemas untuk kembali ke lembana
jam 12:00. Kami mulai meninggalkan pos 5, sepatuku sudah tidak bisa digunakan
lagi dan aku harus berusahan menuju ke lambanna tanpa alas kaki. Dalam
perjalanan menuju pos 4 cuaca mulai berubah dari mendung menjadi hujan dan hal
ini mempersulit aku turun tanpa alas
kaki, dengan semangat yang kuat kami sampai di lambanna pakul 14:00 wita.
Kamipun beristirahat dirumah tata rasid untuk membersihkan tubuh dari lumpur
dan menganti baju yang basah dalam perjalanan pulang menuju lambanna
Setelah beristirahat 60 menit kamipun
pamit meningalkan desa lembanna menuju ke makassar .kami pulang dalam keadaan
hujan, kami bersepakat sebelum kembali ke tempat tingal masing masing di makassar
semuanya kembali berkumpul di rumah andika.kami tiba di rumah andika setelah azan magrib.karna kamupun pulang
dengan cuaca yang sedang dingin kamipun melepas lelah dengan bercerita tentang
suka,duka dalam perjalanan kami dan suasana lebih terasa hangat saat meneguk secangkir kopi dan kamipun pamit
untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.
anda bisa melihat Vidie kami disini https://www.youtube.com/watch?v=07fGg0BdSZY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar